Selasa, 02 Februari 2010

Pecel Tumpang Kediri



Rasanya tak ada kata bosen makan pecel tumpang untuk orang asli Kediri. Meski sudah sarapan pecel tumpang, malamnya makan dengan menu yang samapun tak bermasalah. Hal ini karena cukup mudah mencari penjual peceltumpang di Kediri. Lain masalahnya jika kemudian kita tinggal di kota lain. Seorang teman di Jakarta sempat mengaku pingin banget makan tumpang tapi kesulitan mencari penjual nasi tumpang di sekitar tempat tinggalnya. Alhamdulillah di Surabaya aku tak serepot itu. Bila aku lama tak pulang ke Kediri dan kangen makan nasi pecel tumpang maka aku langsung menuju warung nasi pecel tumpang langgananku. Kebetulan di kawasan jalan Kendangsari Industri ada penjual nasi pecel tumpang khas Kediri. Lokasi tepatnya di seberang kantor BNI Kutisari. Ciri khas dari warung kakilima ini ada spanduknya yang berwarna kuning dan bertuliskan Nasi Pecel Tumpang Kediri. Yang ini tak bohong sebab penjualnya memang asli orang Kediri. Pemilik warung pecel tumpang kediri ini namanya bu As. Perempuan berjilbab ini mengaku berasal dari Bandar Kidul Kediri. Ia sudah membuka warung pecel tumpang ini selama 13 tahun. Wow cukup lama juga ya. Nasi pecel tumpang kediri buatan bu As lumayan enak dan mirip seperti yang biasa di jual di Kediri makanya banyak banget pelanggannya. Terkadang saat makan disana aku sering ketemu dengan orang-orang Kediri yang sama-sama mencari rejeki di Surabaya dan kangen makan pecel tumpang. Warung pecel tumpang bu As yang buka mulai jam setengah enam sore hingga malam ini tidaklah terlalu besar. Ia hanya menyediakan dua meja panjang dengan beberapa bangku plastik untuk pembeli. Sedangkan perlengkapannya seperti tempat nasi, sayur, sambal ia taruh di meja tersendiri. Aku liat setiap waktunya bu As menyediakan nasi dalam termos besar, sambal tumpang dalam panci besar dan sayur-sayuran dalam jumlah banyak dalam tompo rotan. Nasi pecel tumpangnya rasanya maknyus deh. Isi sayurannya boleh milih, ada kangkung, timun rebus/ndoyo, kacang panjang, buah pepaya muda, daun ketela pohon, dan kecambah/capar. Sambalnya selalu dikasih banyak jadi kelihatan lekoh. Sambalnya asin, pedes, uenak. Bila kita beli nasi pecel tumpang mesti diberi rempeyek kacang kedelai dan teri serta kerupuk puli warna kuning. Meski agak keras, tapi peyeknya uenak kok. Jika suka boleh minta lalapan timun dan kemangi. Harga sepiringnya hanya 4 ribu perak, jika tanpa nasi hanya 3 ribu perak. Bila ingin lauk tambahan bisa memilih, sate telur puyuh, atiampela dan ayam goreng, telur asin,tempe dan tahu bacem, serta dadar jagung. Sedangkan jika kepedesan bisa minum es teh dan es jeruk yang juga dijual disana. Pokoke layak dicoba deh buat kalian yang hobi pecel tumpang tapi belum sempat ke Kediri.

Pecel Tumpang Bikin Kangen


Warta Kota/Dian Aditya Mutiara

MENCARI alternatif untuk sarapan di Jakarta tidaklah sulit. Mulai dari bubur ayam, lontong sayur, ketoprak, sampai ke makanan yang berat seperti nasi kuning, soto, hingga nasi pecel, semua tersedia. Bagi orang Jawa Timur, sarapan dengan nasi pecel memang sudah menjadi tradisi. Nasi pecel ini terdiri dari sayuran rebusan yang disajikan dengan bumbu kacang.

Jika Anda kangen nasi pecel, coba saja datang ke warung makan Nasi Pecel Kediri di Jalan Kebayoran Lama Raya. Selain nasi pecel bumbu kacang, juga tersedia nasi sambal tumpang.

Mungkin bagi mereka yang berasal dari Kediri dan sekitarnya sudah tidak asing lagi dengan sambal tumpang. Karena sambal ini merupakan salah satu makanan khas dari Kediri. Sambal tumpang ngetop di Kediri, Kertosono, bahkan sampai Surabaya. Biasanya sambal tumpang disiram di atas nasi pecel.

Sambal tumpang terbuat dari campuran tempe busuk dengan tempe yang masih segar, ditumbuk halus dengan campuran bumbu. Setelah itu barulah dicampur dengan santan dan dimasak sampai matang dan mengental.

"Rata-rata kalau yang ke sini orang dari Kediri dan sekitarnya pasti langsung menanyakan sambal tumpang. Kalau pembeli lain, paling hanya tahu pecel bumbu kacang saja," ujar Ika Setyo Pratiwi (28), penerus warung nasi pecel ini.

Komunitas wong Kediri jika kangen dengan daerahnya, mereka akan datang ke warung ini. Salah satunya Eko, karyawan di salah satu percetakan. Eko mengaku sudah menjadi pelanggan warung ini. Bila sedang kangen, dalam seminggu ia tiga kali mengunjungi warung ini. "Rasa sambal tumpang yang khas membuat saya selalu kangen dengan masakan daerah asal," ujarnya.

Sayurannya memang tidak lengkap seperti di daerah asalnya. Hanya ada bayam, kacang panjang, tauge, tauge pendek, timun, dan kemangi. Pertimbangannya konsumen di Jakarta kurang suka sayuran yang tidak umum seperti petai cina, kenikir, daun singkong dan daun pepaya.

”Tadinya juga ada serundeng tapi pas harga gas naik, kita bingung mau buatnya. Karena proses pembuatan serundeng bisa sampai enam jam,” tutur Ika. Untuk sambal tumpangnya, biasanya hanya dibuat seminggu sekali, karena bila semakin sering dipanaskan dan disimpan lama akan membuat rasanya semakin mantap.

Yang membedakan bumbu pecel Kediri dengan Madiun, bumbu pecel Kediri tidak menggunakan bawang putih dan kencur. Untuk memasak masakan, Ika tidak sendirian. Ibunya bagian membuat peyek kacang, kedua adiknya membuat bumbu kacang dan mengantarkan peyeknya ke warung.
Harga satu porsi nasi pecel, tempe goreng, peyek dan kerupuk puli (terbuat dari beras) Rp 6.500. Harga lauk empal goreng Rp 6.500 per potong, telur dadar atau telur mata sapi Rp 2.000.

Menurut pengamatan Warta Kota, para pembeli kebanyakan lebih suka membawa pulang nasi pecel itu atau untuk sarapan di kantornya. Setiap harinya warung ini buka pukul 06.30 - 13.00, liburnya hanya pada hari Minggu dan tanggal merah

Pecel Tumpang Banjaran

Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Banjaran Kediri
Jalan2 ke Kediri rasanya gak akan komplit kalo tidak mencicipi nasi pecel Bu Darmo, atau lebih terkenal dengan nama Pecel Banjaran. Bagi penyuka pedas, pecel ini cocok banget, dijamin puedessssssssss abis :)), wuih sampai bercucuran keringat saat kita menyantapnya. Dengan harga yang relatif murah hanya 4000 rupiah, kita sudah bisa menikmati nasi pecel + rempeyek.
Pecel Banjaran ini hanya buka mulai jam 6 pagi sampai jam 11 siang. Pokoknya yg dijadikan patokan adalah stock rempeyeknya, kalo rempeyeknya abis, itu tandanya harus ditutup.
Alamatnya disini nih Jl.Banjaran GG1 no 115 Kediri.

Soto Lamongan

Bahan :
300 gram ayam kampung
1.500 ml air untuk merebus
1 cm lengkuas, memarkan
2 butir cengkih
1 tangkai serai, memarkan
garam secukupnya
minyak untuk menumis

Bumbu halus :
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
2 cm kunyit
2 cm jahe
1/2 sendok teh merica
1 1/2 sendok teh ketumbar
4 butir kemiri

Pelengkap :
100 gram taoge
50 gram soun, rendam
100 gram kol putih, iris halus
2 butir telur rebus, belah dua
1 sendok makan bawang putih goreng
jeruk nipis
sambal cabai rawit
kecap manis

Cara olah :
Rebus ayam bersama lengkuas, cengkih, serai, dan garam.
Sementara itu buat bumbu halus, kemudian tumis hingga harum, masukkan dalam rebusan ayam.
Angkat ayam kemudian suwir-suwir. Sisihkan.
Tata dalam mangkuk, taoge, soun, kol putih, ayam, telur rebus, dan tuangi dengan kuah.
Lengkapi dengan sambal cabai, kecap manis, jeruk manis, dan taburi dengan bawang putih goreng.
Untuk 5 porsi.

Soto Dok Lamongan

Siang hari, udara panas banget. Saya, Pak RT. 03, dan Pak Yusuf dalam keadaan kelaparan berjalan mondar mandir mencari warung mana yang akan menjadi sasaran kita saat itu.

Setelah berjalan ke arah barat dan timur dan kembali ke barat lagi di sekitar JL. MT. Haryono Gang 9 (Gang Keramik) akhirnya mata tertuju pada Warung Soto Dok, terlintas pikiran mesti seger kie... Akhirnya sekapat deh makan soto. Asiiik ga jadi kelaparan.

Soto Dok siap saji
Foto by : Pak RT. 02

Letak warung soto dok lamongan ini, hitungannya persis di lampu stop-an, dimana lampu stop-an ini kalo dari timur menuju ke barat ke arah dinoyo, ke kiri ke jalan Gajayana. Akhirnya saya dan Pak Yusuf memesan Soto Ayam, Pak RT. 03 soto daging.

Pertama dirasakan, langsung terasa segar tenggorokan ini.. akhirnya setelah campur sambal dan kecap, kita mulai menghajar soto-soto tersebut. Ga lupa, krupuknya juga ikut tersantap pula.

Kesan setelah makan soto, enak, murah, dan yang pasti bisa untuk menanggulangi rasa kelaparan. Anda juga pengen Soto Dok Lamongan? Anda dapat mencobanya di Warung ini. Warung Soto Dok Lamongan. Tepatnya di Jl. MT. Haryono dekat stop-an Gajayana, sebelah kanan jalan kalo dari arah timur.

Selamat Mencoba.

The Monument of Simpang Lima Gumul Kediri JAWA TIMUR

Photo of The Monument of Simpang Lima Gumul Kediri Photo of The Monument of Simpang Lima Gumul Kediri

SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI JATIM INDONESIA

SIMPANG LIMA GUMUL

Kota Baru Simpang lima Gumul

Pembangunan Trade Center Simpang Lima Gumul, merupakan tahap awal Pemerintah Kabupaten Kediri untuk membangun Pusat Perdagangan yang sekaligus menjadi pusat rekreasi . Pada masa yang akan datang diharapkan akan menjadi sebuah “ kota baru” bagi Kabupaten Kediri. Untuk tahap awal Trade Center ini dibangun diatas tanah seluas 37 Hektar .

Konsep pembangunan TRADE CENTRE tadi juga dipadu dengan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kediri menjadi satu sistem yang saling terkait. Adapun titik-titik lokasi wisata yang terdekat adalah Kawah Gunun

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008